Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Spesifikasi teknis jalan jembatan bina marga tahun 2010

Gambar
DIVISI 1 - UMUM DIVISI 2 - DRAINASE DIVISI 3 - PEKERJAAN  TANAH DIVISI 4 - PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN DIVISI 5 - PERKERASAN  BERBUTIR DIVISI 6 - PERKERASAN  ASPAL DIVISI 7 - STRUKTUR DIVISI 8 - PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR DIVISI 9 - PEKERJAAN  HARIAN DIVISI 10 - PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN Download Spesifikasi Teknis jalan jembatan Binamarga 2010

Analisa Harga satuan Jalan Jembatan 2008 - SE Dirjen Bina Marga No.008/BM/2008

Gambar
Penyusunan Analisa Harga satuan Jalan Jembatan 2008 ini dilakukan sebagai revisi Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 guna mengantisipasi kemajuan teknologi yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan di bidang jalan dan jembatan serta penyesuaian seiring dengan adanya perubahan Spesifikasi Teknik dalam dokumen kontrak pekerjaan jalan dan jembatan, serta adanya peralatan baru dan bahan yang belum diakomodasi dalam panduan sebelumnya. Terdiri dari 10 DIVISI, yaitu DIVISI 1 s.d. DIVISI 10 . Analisa harga satuan terdiri dari koefisien yang  tergantung pada variabel perencanaan . Item Uraian Pekerjaan  sesuai dengan  perkembangan teknologi keBina Margaan . Kesesuaian antara Analisa Harga Satuan dengan Spesifikasi. Format Standar analisa harga satuan sudah  mengakomodasi Perpres 54 Tahun 2010, yaitu ada keuntungan dan biaya overhead max 15%   Kesesuaian antara volume realisasi dengan Satuan Pembayaran sudah  sesuai. Untuk Lebih lengkapnya Download disini : Analisa Harga sat

Identifikasi, perencanaan dan pengendalian lahan rawan longsor

Gambar
Daerah rawan longsor harus dijadikan areal konservasi, sehingga bebas dari kegiatan pertanian, pembangunan perumahan dan infrastruktur. Apabila lahan digunakan untuk perumahan maka bahaya longsor akan meningkat, sehingga dapat mengancam keselamatan penduduk di daerah tersebut dan di sekitarnya. Penerapan teknik pengendalian longsor diarahkan ke daerah rawan longsor yang sudah terlanjur dijadikan lahan pertanian. Areal rawan longsor yang belum dibuka direkomendasikan untuk tetap dipertahankan dalam kondisi vegetasi permanen, seperti cagar alam, kawasan konservasi, dan hutan lindung. Perencanaan dan pengendalian tanah rawan longsor dibagi menjadi : mekanis (sipil teknis) vegetatif atau kombinasi keduanya. Pada kondisi yang sangat parah, pendekatan mekanis seringkali bersifat mutlak jika pendekatan vegetatif saja tidak cukup memadai untuk menanggulangi longsor. Teknik Pengendalian Longsor secara Vegetatif Pengendalian longsor dengan pendekatan vegetatif pada

Berita terbaru