Postingan

Menampilkan postingan dengan label Konstruksi Beton

Struktur utama dan ukuran pada bangunan rumah tinggal sederhana ; sloof, kolom dan ringbalok

Gambar
Bangunan sebuah rumah minimum harus mempunyai struktur rangka yang terdiri atas kolom, balok pengikat/sloof, dan balok keliling/ringbalk yang terbuat dari beton bertulang / kayu klas 2 yang terletak di atas pondasi yang kuat dan stabil. Selain itu sudut-sudut bangunan juga harus tersambung dengan dinding yang berfungsi sebagai penyekat ruangan. Agar bangunan rumah berkualitas baik (kuat) maka ukuran kolom, balok pengikat / sloof dan balok keliling / ringbalk harus memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan, untuk lebih jelasnya ukuran dan persyaratan struktur bangunan rumah dijelasan sebagai berikut: BALOK PENGIKAT / SLOOF Spesifikasi balok pengikat/sloof harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Balok pengikat / sloof dengan dimensi minimal 15 cm x 20 cm Ukuran tulangan utama diameter 12 mm, Ukuran tulangan begel diameter 8 mm Jarak antar begel 15 cm. Tulang sengkang harus dibengkokan dengan sudut 135° Ketebalan selimut beton adalah 15 mm   KOLOM Spesifikasi kolom

Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal - SNI 03-2834-2000

Gambar
Tata cara ini meliputi persyaratan  umum dan persyaratan teknis perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana  Dalam standar ini yang dimaksud dengan :  beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tampa bahan tambah membentuk massa padat; beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200 – 2500) kg/m menggunakan agregat alam yang dipecah; agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri  pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5

Lebih mengenal baja tulangan beton untuk konstruksi ; toleransi ukuran, berat dan panjang

Gambar
Material besi merupakan salah satu yang sering digunakan dalam konstruksi beton, jenis, ukuran dan jumlah yang dipakai harus sesuai dengan perhitungan teknis konstruksi sesuai dengan kebutuhan yang ada. bagaimana dengan standart ukuran ...? bagaimana dengan standart berat ...? bagaimana dengan standart panjang ...? apakah sesuai antara standart SNI dengan riil besi tulangan yang ada dipasaran...? Dalam SNI 07-2052-2002 tentang Baja tulangan beton disebutkan tentang jenis, ukuran, berat dan panjang besi tulangan serta adanya toleransi yang diperbolehkan terhadap penyimpangan ukuran nominal yang telah ditetapkan. toleransi diameter toleransi panjang toleransi berat download : sni 07 2052 2002 baja tulangan beton terima kasih semoga bermanfaat...!

Prinsip Dasar Pola pembebanan Plat lantai pada perhitungan Balok induk lantai 2

Gambar
Sebelum menghitung dimensi balok pada lantai 2, perlu untuk menghitung beban beban yang bekerja pada balok tersebut. Beban yang diterima oleh balok, ( seperti pada ilustrasi dibawah ini ) adalah : beban plat lantai ( q1 ) beban balok anak ( berat sendiri balok anak + q2 )   Ilustrasi pembebanan pada balok B1 Langkah2 Perhitungan : 1. Menentukan beban yang bekerja pada plat lantai Beban pada plat lantai ( kasus umum ) 2, Menghitungan tebal plat lantai ( dianggap sudah hitung ) 3. Menghitung beban merata pada balok. Menghitung beban plat pada balok B1 Beban merata pada balok B1 3. Menghitung beban terpusat pada balok. Beban  P1 ( beban plat lantai pada balok B2 dan berat sendiri balok B2 ; dipakai untuk perhitungan kolom pada portal struktur ) Beban  P2 ( beban plat lantai pada balok anak dan berat sendiri balok anak ) Beban terpusat pada balok B1 4. Menghitung beban angin dan beban gempa 5. Input data pada portal ( sap ; etabs ; staa

Standart pembesian beton bertulang bangunan sederhana

Gambar
Dalam membangun rumah/bangunan sering kita menemui adanya pembesian pada struktur bangunan dengan berbagai macam kondisi pembesian/penulangan beton, misalnya : kolom persegi kolom kotak kolom bulat balok pengaku balok gantung balok kantilever / leufel plat beton pondasi cakar ayam/telapak dll sebenarnya tidaklah sulit untuk memenuhi ketentuan standart struktur bangunan yang benar sesuai dengan SNI / kaidah teknis. berikut adalah contoh dasar penulangan beton bagi rumah / bangunan sederhana : ini adalah contoh2 yang biasanya ditemui di masyarakat pada umumnya, untuk detail bangunan yang kompleks sudah tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan ( disarankan menggunakan tenaga ahli ) semoga bermanfaat.....!

Gambar Jembatan bentang 6 meter

Gambar
Contoh Gambar Jembatan bentang 6 meter : Konstruksi beton bertulang denah jembatan bentang 6 m potongan melintang jembatan potongan memanjang jembatan detail sandaran jembatan semoga bermanfaat

Pekerjaan Pengecoran beton dan beton bertulang

Gambar
Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku (SNI03 – 2847 Tahun 2002) dengan jenis beton yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB). Persyaratan uji : Trial Test dan Mix Design, Merupakan uji awal sebelum pengecoran dilaksanakan, untuk mengetahui takaran sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan dan dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pelaksanaan beton struktur. Actual Random Test, Merupakan uji acak selama pelaksanaan pengecoran berlangsung untuk mengetahui mutu beton pada bagian struktur tertentu. Slump Cone Test, Merupakan uji acak untuk mengetahui mutu adukan beton dalam hal ini jumlah volume airnya, untuk menjaga konsistensi perbandingan air, semen sehingga didapat mutu beton seperti yang disyaratkan. Tes Tekan Beton, Pada saat pelaksanaan pengecoran pondasi, balok, plat dan kolom harus dibuatkan silinder dengan ukuran dan jumlah disesuaikan dengan ketentuan yang dimuat

Standart Pembesian tahan Gempa untuk Rumah tinggal sederhana

Gambar
Standart Pembesian tahan Gempa untuk Rumah tinggal sederhana  Membangun rumah bukan cuma sekedar dengan design tata ruang yang bagus/nyaman, tapi juga harus dengan mempertimbangkan kekuatan bangunan terhadap kemungkinan adanya kejadian bencana alam yang mungkin terjadi. Pembangunan rumah/bangunan dengan konsep tahan gempa untuk sudah merupakan keharusan agar tidak sampai terjadi hal-hal yang merugikan baik harta/jiwa yang sebenarnya bisa dihindari. Faktor pembesian struktur bangunan merupakan hal yang kadang di laksanakan tanpa pertimbangan teknis yang memadai. dibawah ini contoh pembesian tahan gempa untuk rumah tinggal sederhana. semoga bisa bermanfaat.......!

Memahami Mutu Beton fc (Mpa) dan Mutu Beton K (kg/cm2)

Gambar
Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa material sehingga mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun pada proses pembuatannya. Untuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal. Mutu Beton fc' Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm. Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete Institute). MPa = Mega Pascal ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2. Mutu Beton Karakteristik Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2 pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm. Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama . Contoh :  K. 400, kekuatan tekan beton = 400 kg/cm2, dengan benda uji kubus 15 x 15 x 15 F’c = 40 MPa = kekuatan tekan bet

Detail Standart Penulangan Beton Untuk Gedung

Gambar
Standar ini merupakan detail dan pendetilan penulangan beton untuk bangunan gedung yang meliputi Toleransi, Gambar Kombinasi, Kait dan Bengkokan, Balok dan Balok Induk, Kolom, Panjang Penyaluran dan Sambungan Tulangan, Detail Sambungan, Penumpu Tulangan, Detail Rangka Portal, Join, Dinding, Diafragma dan Plat beton, Tata Cara Pabrikasi, Penumpu Tulangan, Pemasangan Tulangan Berdasarkan Ukuran/Jarak. Salam....! Semoga bermanfaat...! Download DWG-FILE

Bagian bagian Atap Rangka Kayu untuk Rumah Tinggal Sederhana

Gambar
Bagian-bagian   atap   terdiri   atas : Kuda-kuda Ikatan   angin Jurai Gording Sagrod Bubungan Usuk Reng Penutup atap dan talang   Gording Gording   membagi   bentangan   atap   dalam   jarak-jarak   yang   lebih kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang  usuk   yang   tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Bahan- bahan untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk  memperkuat dan   mencegah dari terjadinya pergerakan.  Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehi

Detail Pembesian pada struktur bangunan sederhana tidak bertingkat

Gambar
Bencana gempa yang datang pada era dewasa dan banyaknya korban terutama akibat runtuhnya bangunan harusnya membuat kita semua berfikir., Apakah semua ini terjadi akibat besarnya gempa ?, ataukah ini terjadi akibat kualitas bangunan yang tidak standart ? ataukah akibat kedua duanya. Pemenuhan kualitas bangunan terutama pada struktur bangunan sudah tidak bisa ditawar lagi tambahan biaya untuk standarisasi konstruksi bangunan tahan gempa kalau dibanding dengan akibat yang akan terjadi kalau kita sembrono tidak akan berarti. Melalui tulisan ini penulis mengajak kepada seluruh pelaku konstruksi baik  pelaksana maupun perencana dan masyarakat umum untuk mulai mempertimbangan dan menggunakan standart bangunan tahan gempa dalam setiap kegiatan konstruksi bangunan untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana gempa, sehingga tidak ada korban jatuh sia sia untuk sebuah alasan ekonomis. Dari hasil pengamatan kerusakan yang dilakukan selama berapa tahun pada bangunan rumah tinggal, maka dapat dike

Alasan untuk melakukan pengujian beton struktur

Gambar
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan ada kemungkinan terjadinya kegagalan akibat kerusakan - kerusakan yang terjadi pada struktur atau sebagian struktur pada waktu tahap pelaksanaannya maupun setelah selesai dikerjakan. Kejadian ini antara lain disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang sebelumnya tidak diperhitungkan misalnya kesalahan dalam perencanaan dan atau pelaksanaan serta adanya beban tambahan akibat perubahan fungsi dari bangunan. Untuk itulah diperlukan adanya test uji terhadap struktur beton yang terindikasi mengalami kerusakan, macam test uji ini ada 2 macam : Metode Hammer test Metode Uji pembebanan ( loading test ) Uji kekuatan test struktur beton bisa dilakukan bila terjadi hal hal sebagai berikut : Kesalahan Perencanaan dan atau kesalahan Pelaksanaan : Hasil pengamatan lapangan dimana terlihat adanya retak-retak atau penurunan struktur yang berlebihan. Jenis dan sifat material yang diuji selama pelaksanaan pembangunan, yang menunjukkan hasil yang tidak s

Test struktur beton dengan metode Hammer Test

Gambar
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton, metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah. Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah jenis "Hammer". Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur.  Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan. Secara umum alat ini bisa

Berita terbaru