Postingan

Menampilkan postingan dengan label RAB

PERMEN PUPR NO 8 TAHUN 2023 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Gambar
Penyusunan perkiraan biaya pekerjaan yang sistematis, logis, akurat, dan dapat dipertanggung jawabkan memegang peran yang cukup penting dan strategis dalam menghasilkan harga perkiraan perancang, rencana anggaran biaya, atau harga perkiraan sendiri untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat mencapai tujuannya; Untuk mengakomodasi perubahan pada analisis harga satuan pekerjaan bidang umum, analisis harga satuan pekerjaan bidang sumber daya air, analisis harga satuan pekerjaan bidang bina marga, serta analisis harga satuan pekerjaan bidang cipta karya dan perumahan, perlu disusun pedoman penyusunan perkiraan biaya pekerjaan konstruksi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat Untuk lengkapnya berikut PERMEN dan lampirannya : PERMEN PUPR NOMOR 1 TAHUN 2023 TENTANG AHSP

PERMEN PUPR NOMOR 1 TAHUN 2022 tentang ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KONSTRUKSI - AHSP 2022

Gambar
Proses pengadaan pekerjaan konstruksi dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan / penyempurnaan yang terbaru adalah  PERMEN PUPR NOMOR 1 TAHUN 2022 sebagai penyempurnaan dari  Permen PUPR NO 28/PRT/M/2016. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan  Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut  dengan Perkiraan Biaya Pekerjaan adalah perhitungan  biaya komponen tenaga kerja, bahan, dan alat yang  dibutuhkan serta telah ditambah Biaya Penerapan  Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dalam  melaksanakan Pekerjaan Konstruksi bidang pekerjaan  umum dan perumahan rakyat. Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya  disingkat AHSP adalah perhitungan kebutuhan biaya  Tenaga Kerja, bahan, dan peralatan untuk mendapatkan  harga satuan untuk satu jenis pekerjaan tertentu. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian  kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,  pemeliharaan, pembongkaran, dan pembang

Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ( SMKK ), Rincian Biaya K3 dalam Pekerjaan Konstruksi

Gambar
Berdasar PERMEN PUPR NO 21/PRT/M/2019 tentang PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI, Biaya penerapan SMKK harus dimasukkan pada daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pengendalian dalam RKK .  Biaya penerapan SMKK sebagaimana dimaksud menjadi bagian dari RKK. Perincian Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, paling sedikit mencakup : 1) Penyiapan RKK, antara lain : Pembuatan dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi; Pembuatan prosedur dan instruksi kerja; dan Penyiapan formulir. 2) Sosialisasi, promosi dan pelatihan, antara lain   : Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction); Pengarahan Keselamatan Konstruksi (Safety Briefing); Pertemuan mengenai keselamatan (Safety Meeting, Safety Talk, dan/atau Tool Box Meeting); Pelatihan Keselamatan Konstruksi; Sosialisasi HIV/AIDS; Simulasi Keselamatan Konstruksi; Spanduk (Banner); Poster; dan Papan informasi K3. 3) Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (

Permen PUPR NO 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Umum

Gambar
Proses pengadaan pekerjaan konstruksi dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan/penyempurnaan yang terbaru adalah  Permen PUPR NOMOR 28/PRT/M/2016, berikut beberapa Permen yang sudah ada  : PerMen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas PerMen PU Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi PerMen PU Nomor 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum Permen PUPR NOMOR 28/PRT/M/2016 tentang PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM Bidang Pekerjaan Umum adalah bidang pekerjaan yang meliputi kegiatan pekerjaan Sumber Daya Air ( bendung, pintu air dan hidromekanik, terowongan air, bangunan sungai, jaringan irigasi, bangunan lepas pantai ),  Bina Marga ( jalan, jembatan, jalan layang, terowongan jalan, saluran tepi jalan, bahu jalan, trotoar ), dan  Cipta Karya ( bangunan gedung, perumahan, infrastruktur kawasan permukiman seperti Instalasi P

Pedoman SNI untuk perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan

Gambar
Pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi perencana dan perancang, para pengembang kawasan, dan aparat pemerintah yang berwenang di bidang perencanaan, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah daerah setempat, sektor industri perumahan, dan dapat digunakan untuk mengembangkan standar dan peraturan perumahan dan permukiman setempat melalui peraturan daerah setempat. Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan ini berlaku untuk:  Perencanaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan baru;  Perencanaan penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan yang telah berkembang secara terencana; dan  Perencanaan penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan yang yang telah berkembang secara tidak terencana.  Download :   Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan

PERMEN PU NO 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN

Gambar
Dalam pengadaan jasa konstruksi terdapat analisis pekerjaan yang dipakai harus sesuai dengan standar, untuk itu Kementerian PU telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum Ketentuan umum Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP adalah : perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu. Bidang Pekerjaan Umum adalah bidang pekerjaan yang meliputi kegiatan  : Sumber Daya Air ( bendung, pintu air dan hidromekanik, terowongan air, bangunan sungai, jaringan irigasi, bangunan lepas pantai ),  Bina Marga ( jalan, jembatan, jalan layang, terowongan jalan, saluran tepi jalan, bahu jalan, trotoar ), dan  Cipta Karya ( bangunan gedung, perumahan, infrastruktur kawasan permukiman seperti Instalasi Pengolahan Air Minum ( IPAM ), sistem perpipaan air minum dan lain-lain ). Harga

Lebih mengenal baja tulangan beton untuk konstruksi ; toleransi ukuran, berat dan panjang

Gambar
Material besi merupakan salah satu yang sering digunakan dalam konstruksi beton, jenis, ukuran dan jumlah yang dipakai harus sesuai dengan perhitungan teknis konstruksi sesuai dengan kebutuhan yang ada. bagaimana dengan standart ukuran ...? bagaimana dengan standart berat ...? bagaimana dengan standart panjang ...? apakah sesuai antara standart SNI dengan riil besi tulangan yang ada dipasaran...? Dalam SNI 07-2052-2002 tentang Baja tulangan beton disebutkan tentang jenis, ukuran, berat dan panjang besi tulangan serta adanya toleransi yang diperbolehkan terhadap penyimpangan ukuran nominal yang telah ditetapkan. toleransi diameter toleransi panjang toleransi berat download : sni 07 2052 2002 baja tulangan beton terima kasih semoga bermanfaat...!

Tata Tata perencanaan baja untuk bangunan gedung SNI 03 - 1729 - 2002

Gambar
Maksud Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung ini adalah sebagai acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam melakukan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan struktur baja. Tujuan tata cara ini adalah untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman, dan ekonomis. Standar ini meliputi persyaratan-persyaratan umum serta ketentuan ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur baja untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur gedung. Preview : Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung Download : Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, 12 Nopember 2012

Gambar
Pedoman ini menetapkan : langkah-langkah menghitung harga satuan dasar (HSD) upah tenaga kerja, HSD alat dan HSD bahan, yang selanjutnya menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) sebagai bagian dari harga perkiraan sendiri (HPS), dan dapat digunakan pula untuk menganalisis harga perkiraan perencana (HPP) untuk penanganan pekerjaan bidang pekerjaan umum. Penanganan pekerjaan meliputi : preservasi atau pemeliharaan dan pembangunan atau peningkatan kapasitas kinerja bidang pekerjaan umum, yaitu pada pekerjaan ke Air-an, ke Binamarga-an dan ke Ciptakarya-an. Pekerjaan dapat dilakukan secara mekanis dan/atau manual. Pekerjaan yang dilaksanakan secara manual, tersedia tabel indeks bahan dan indeks upah, sementara untuk pekerjaan yang dilaksanakan secara mekanis, penetapan indeks atau koefisien dilakukan melalui proses analisis produktivitas. ============================================= AHSP Bidang Pekerjaan Umum, 12 Nopember 2012 - Download   AHSP Bidang Pekerjaan Umu

Analisa Biaya Konstruksi pekerjaan Pipa dan Saniter - RSNIT-15-2002

Gambar
  Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan Gedung dan Perumahan. Jenis pekerjaan yang dicakup meliputi Pekerjaan pemasangan kloset duduk, kloset jongkok, badcuip, urinoir, bak mandi fiberglass, bak cuci piring, wastafel dan floor drain/saringan pengering lantai. Pekerjaan pembuatan bak air dari pasangan batu bata dan teraso Pelaksana pemasangan pipa saniter air kotor dan air bersih Tata cara perhitungan ini memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan. ========================================= RSNIT-15-2002 - Download   RSNIT-15-2002 - Preview  

Analisa Biaya Konstruksi pekerjaan persiapan - RSNIT-12-2002

Gambar
Standar ini mencakup ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, persyaratan, contoh pengisian, dan analisa biaya konstruksi pekerjaan persiapan. Tata cara perhitungan harga satuan perkerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan yang dicakup meliputi : Pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, dalam berbagai komposisi spesi Pemasangan anstamping/batu kosong Pembuatan pondasi sumuran Pembuatan tiang pancang. Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksudkan adalah pihak-pihak yang terkait dalam Pembangunan Gedung dan Perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangk

Cara Praktis Menghitung Volume material Pondasi Batu Belah untuk Rumah tinggal

Gambar
Membangun Rumah memerlukan perhitungan terkait dengan dana dan kebutuhan material riil yang akan digunakan, kadang kadang sebagai orang awam sulit untuk menghitung kebutuhan material pada pelaksanaan pekerjaan. Salah satu yang akan dibahas pada tulisan ini mari kita coba untuk menghitung kebutuhan volume material untuk pekerjaan pondasi rumah ( pondasi batu belah dengan campuran 1 semen : 3 kapur : 10 pasir pasang ) Dalam ketentuan SNI, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan telah ditentukan volume kebutuhan material per - 1 m3 pasangan batu belah 1 semen : 3 kapur : 10 pasir pasang Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan pondasi yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan pondasi untuk bangunan gedung dan perumahan. Berikut rincian kebutuhan sesuai SNI tahun 2007 : Bagian yang perlu

Pedoman Rencana Anggaran Biaya Konstruksi

Gambar
  Ada dua metode yang biasanya diterapkan dalan penyusunan RAB yaitu : Metode Analisa Biaya Konstruksi (ABK) yang dijadikan Standar Nasional Indonesia/SNI dan Metode Analisa Biaya Swakelola Metode Analisa Biaya Konstruksi (ABK) Metode Analisa Biaya Konstruksi merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan  Permukiman, Sebagian besar telah dijadikan standar bernomor SNI. Standar ini menghasilkan anggaran yang lebih murah daripada standar BOW yang sering digunakan pada masa-masa sebelumnya. Standar ini telah dilakukan penyempurnaan dan diberi kode SNI yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Pada perencanaan anggaran biaya secara umum, standar ini akan menghasilkan suatu besaran harga yang didalamnya terdapat biaya jasa konstruksi, biaya jasa pembelian dan biaya pajak sesuai dengan aturan yang berlaku. Metode Analisa Biaya Swakelola Metode ini dilandasi pada beberapa hal berikut ini: Bahwa masyarakat Indonesia pada umumny

SNI 2008 Tata cara perhitungan harga satuan konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Gambar
Link Download : SNI Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan gedung dan perumahan 2008 Jenis Pekerjaan : SNI 3434_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2839_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7393_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2837_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 6897_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836_2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk

Menghitung Volume Besi per-m3 beton bertulang

Gambar
Dalam Sebuah kegiatan pembangunan perumahan salah satu hal yang paling sulit dilakukan oleh mereka yang awam adalah cara menghitung volume material yang dibutuhkan secara tepat dan efisien. Pada kesempatan kali ini saya mencoba membahas mengenai perhitungan volume besi tulangan pada tiap m3 beton ( satuan yang biasa digunakan untuk volume beton bertulang adalah m3 ). Contoh kasus. Dimensi beton 15/20 cm dengan rincian penulangan : tulangan 4 diameter 12 ( tulangan utama )  tulangan diameter 6 jarak 20 cm ( tulangan beugel ) Secara prinsip kita harus bisa menterjemahkan volume 1 m3 beton dengan ukuran 15/20 cm. 1 m3 beton = 1/(0.15x0.2) m ( panjang beton 1 m3, dimensi 15/20 ) = 33 ,33 m dibulatkan 34 m Asumsi yang digunakan panjang 1 lonjor besi = 12 m panjang besi tulangan yang dibutuhkan : Besi tulangan Utama panjang Besi diameter 12 = 4 bh x ( 34 m - 0,02 m ( selimut beton )) = 4 x 33,98 = 135,92 m panjang besi dalam lonjor = 135,92/12 = 11,33 ljr berat besi

Spesifikasi teknis jalan jembatan bina marga tahun 2010

Gambar
DIVISI 1 - UMUM DIVISI 2 - DRAINASE DIVISI 3 - PEKERJAAN  TANAH DIVISI 4 - PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN DIVISI 5 - PERKERASAN  BERBUTIR DIVISI 6 - PERKERASAN  ASPAL DIVISI 7 - STRUKTUR DIVISI 8 - PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR DIVISI 9 - PEKERJAAN  HARIAN DIVISI 10 - PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN Download Spesifikasi Teknis jalan jembatan Binamarga 2010

Analisa Harga satuan Jalan Jembatan 2008 - SE Dirjen Bina Marga No.008/BM/2008

Gambar
Penyusunan Analisa Harga satuan Jalan Jembatan 2008 ini dilakukan sebagai revisi Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 guna mengantisipasi kemajuan teknologi yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan di bidang jalan dan jembatan serta penyesuaian seiring dengan adanya perubahan Spesifikasi Teknik dalam dokumen kontrak pekerjaan jalan dan jembatan, serta adanya peralatan baru dan bahan yang belum diakomodasi dalam panduan sebelumnya. Terdiri dari 10 DIVISI, yaitu DIVISI 1 s.d. DIVISI 10 . Analisa harga satuan terdiri dari koefisien yang  tergantung pada variabel perencanaan . Item Uraian Pekerjaan  sesuai dengan  perkembangan teknologi keBina Margaan . Kesesuaian antara Analisa Harga Satuan dengan Spesifikasi. Format Standar analisa harga satuan sudah  mengakomodasi Perpres 54 Tahun 2010, yaitu ada keuntungan dan biaya overhead max 15%   Kesesuaian antara volume realisasi dengan Satuan Pembayaran sudah  sesuai. Untuk Lebih lengkapnya Download disini : Analisa Harga sat

Berita terbaru