Postingan

Menampilkan postingan dengan label budaya indonesia

Mengenal Bentuk atap rumah Joglo - Rumah adat Jawa

Gambar
Pada umumnya Atap rumah Joglo terdiri atas dua bagian, yaitu rangka atap dan penutup atap.  Bahan yang umumnya digunakan untuk rangka atap Joglo yaitu kayu, baik kayu polos maupun yang dipenuhi ukiran, yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing penghuni.  Sedangkan bahan penutup atap biasanya menggunakan genteng tanah liat dan atap sirap. Genteng tanah liat dihasilkan dari tanah liat yang ditekan kemudian dibakar. Kekurangan dari genteng ini adalah terjadinya perubahan warna dan munculnya jamur bila semakin lama digunakan.  Atap sirap terbuat dari kepingan tipis kayu ulin. Kelebihan penutup atap ini yaitu ringan, kuat, memantulkan panas sehingga membuat ruangan dibawah lebih sejuk dan membuat tampilan atap lebih cantik. Selain itu atap sirai mampu bertahan sampai 25 tahun bahkan bisa selamanya bergantung dari lingkungan, kualitas kayu yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Beberapa jenis bentuk atap rumah Jawa : Beberapa jenis bentuk atap joglo :

Arsitektur Rumah Adat Indonesia ditengah Modernisasi

Gambar
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap suku memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat yang berbeda dan beraneka ragam. Arsitektur Indonesia dipengaruhi oleh keanekaragaman budaya, sejarah dan geografi di Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa kekayaan arsitektur indonesia adalah sebuah kebanggaan dan identitas bangsa. bagaimana dengan implementasinya apakah kita memang bangga dengan kekayaan arsitektur dengan menerapkannya di era sekarang, ataukah hanya sekedar monumen di Taman Mini Indonesia Indah .?! apakah tidak bisa diterapkan pada era modern seperti sekarang ini ..???? Saya punya sebuah IMPIAN bahawa pada suatu hari nanti sebagian besar bangunan di Indonesia akan menggunakan arsitektur asli indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua. Alangkah eloknya ..... dengan pengetahuan para ahli arsitektur dan konstruksi sekarang ini sepertinya bukan hal yang sulit..... perpaduan

Masjid Pangkalan Koto Baru dengan arsitektur khas Minangkabau tahun 1900

Gambar
Masjid di indonesia sudah ada sejak jaman dulu dengan bermacam macam bentuk arsitektur yang bagus dan khas. Perkembangan dunia arsitektur pada dewasa ini telah banyak mempengaruhi bentuk dan arsitektur masjid. berikut masjid yang menunjukan betapa banyak ragam arsitektur yang ada : masjid di kecamatan Pangkalan Koto Baru dengan arsitektur khas Minangkabau sekitar tahun 1900 Foto diatas adalah foto klasik Mesjid di Koto Baru, Pangkalan, Luhak 50 Kota. Pangkalan Koto Baru adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Lima Puluh Kota, provinsi Sumatera Barat, Indonesia dengan ibu kota nagari Pangkalan Koto Baru Arstitektur mesjid ini yang bergaya Bodi Caniago: atapnya berupa tungkuih nasi bersusun. Ini menandakan bahwa orang Koto Baru menganut kelarasan Bodi Caniago. Foto dengan teknik litografi ini (ukuran: 12×17 cm.) dibuat oleh mat kodak C. Nieuwenhuis tahun 1900. Awalnya foto ini berasal dari Algemeen Rijksarchief Den Haag, Belanda, dari koleksi H.F. Laman Trip

Tarian Tradisional Nias "BALUSE BA TOHO"

Gambar
Dalam tarian Tradisional Nias, Ono Niha menggunakan BALUSE BA TOHO sebagai peralatan tarian perang. BALUSE berasal dari bahasa Nias (Li Niha) yang artinya adalah PERISAI; TOHO berarti TOMBAK.  BALUSE BA TOHO (Perisai dan Tombak) yang digunakan dalam tarian perang adalah yang terbuat dari ukiran batang kayu yang sudah diukir sedemikian rupa yang memberikan ciri khas tersendiri.  Dalam Tarian Perang, BALUSE BA TOHO digunakan bersamaan oleh penari yang khususnya adalah kaum adam/ para Pria. Ketika tarian diberlangsungkan, BALUSE BA TOHO ini akan dipertunjukkan layaknya sedang berada di medan tempur dimana penari akan menunjukkan ketangkasannya sebagai pembela yang gagah dan berani.  Historically, BALUSE BA TOHO ini dipergunakan oleh Ono Niha sebagai alat Perang. TOHO/ TOMBAK digunakan untuk melakukan aksi penyerangan terhadap musuh/lawan, sedangkan BALUSE/PERISAI dipergunakan untuk menahan serangan dari arah lawan/musuh. Alat lain yang seiring penggunaannya adalah BELEWAGAR

Tari Serimpi, tari klasik jawa tengah

Gambar
Lestarikan Budaya Bangsa Ebook tari Jawa klasik gaya Surakarta, catatan gerak tari Jawa, tari serimpi, tari bedaya, B van Helsdingen Schoevers, Balai Poestaka, Balai Pustaka, 1925. Data buku : B van Helsdingen – Schoevers  ; “Tari Serimpi Dalam Istana Soerakarta“ ; Weltevreden / Jakarta ; Balai Poestaka ; Juli 1925 ; 31 halaman ditambah 20 lembar gambar gerak tari dan 12 lembar foto komposisi panggung para penari ; bahasa Indonesia. Buku dokumentasi tentang Tari Serimpi ini diterbitkan oleh Balai Poestaka, Jakarta bertarih masa Weltevreden, Juli 1925. Bermula dari buah pikiran Nyonya B van Helsdingen – Schoevers , seorang penulis dan pembantu beberapa surat kabar Hindia Belanda , yang ingin menulis buku tari serimpi (dan bedaya) dilengkapi dengan gambar serta potret. Beliau sangat tahu bahasa Jawa , sehingga bisa dipercaya apa yang didokumentasikannya. Bahan buku ini juga mendapat petunjuk dan nasehat dari KPA Koesoemajoeda dan KPA Adiwidjaja. Gambar tari serim

Konstruksi joglo rumah adat jawa tengah

Gambar
Berdasarkan bentuk keseluruhan tampilan dan bentuk kerangka, bangunan joglo dapat dibedakan menjadi 4 bagian : Muda (Nom) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung memanjang dan meninggi (melar). Tua (Tuwa) : Joglo yang bentuk tampilannya cenderung pendek (tidak memanjang) dan atapnya tidak tegak / cenderung rebah (nadhah). Laki-laki (lanangan) : Joglo yang terlihat kokoh karena rangkanya relatif tebal. Perempuan (wadon / padaringan kebak) : Joglo yang rangkanya relatif tipis / pipih. Di bagian tengah pendapa terdapat empat tiang utama yang dinamakan sakaguru. Ukurannya harus lebih tinggi dan lebih besar dari tiang-tiang / saka-saka yang lain. Di kedua ujung tiang-tiang ini terdapat ornamen / ukiran. Bagian atas sakaguru saling dihubungkan oleh penyambung / penghubung yang dinamakan tumpang dan sunduk. Posisi tumpang di atas sunduk. Dalam bahasa Jawa, kata “sunduk” itu sendiri berarti “penusuk”. Di bagian paling atas tiang sakaguru inilah biasanya terdapat b

Kumpulan Rumah Adat

Gambar
Anjung Jurai Rumah Banjar kalsel bubungan lima bengkulu jakarta.rumah kebaya joglo adat jateng rumah adat balai batak toba rumah adat betang kalteng rumah adat Buton (SulTra) rumah adat jabar rumah adat laikas-sultra rumah adat lamin kaltim rumah adat lamin kaltim rumah adat selaso-jatuh-kembar riau rumah adat gadang sumbar rumah nuwo sesat lampung rumah panjang kalimantan rumah-adat minang rumah-adat-batak rumah-adat-NTT loka samawa rumah adat panggung jambi rumah-peninggalan-cut-nyak-dien rumoh aceh rumah-tongkonan toraja Rumah_maluku baileo rumah adat batak Rumah Adat Bubungan Tinggi yang merupakan rumah adat dari Kalimantan Selatan rumah adat Kalimantan Utara yang bernama Rumah Adat Baloy Tidung Rumah Adat Nan Baanjuang Bukit tinggi Sumbar Rumah Lamin yang merupakan rumah adat dayak, khususnya yang berada di Kalimantan timur  rumah adat toraja

Tari Saman dari daerah Aceh

Gambar
Tari Saman adalah salah satu tarian daerah Aceh yang paling terkenal saat ini. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa – peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya nama “Saman” diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman. Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.   Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil d

Rumah Adat Khas Suku Bima Uma Lengge Wawo

Gambar
Uma Lengge merupakan rumah adat suku Bima di Sumbawa. Rumah adat ini bentuknya hampir sama dengan lumbung. Atapnya berbentuk kerucut dan dibuat dari daun atau jerami. Biasanya rumah adat ini memiliki 3 lantai : Lantai yang pertama digunakan sebagai ruang tamu. Lantai kedua untuk kamar tidur. Sedangkan lantai tiga biasanya digunakan untuk tempat menyimpan makanan dan barang. Secara umum, struktur Uma Lengge berbentuk kerucut setinggi 5 - 7 m, bertiang empat dari bahan kayu, beratap alang-alang yang sekaligus menutupi tiga perempat bagian rumah sebagai dinding dan memiliki pintu masuk dibawah

Berita terbaru