Postingan

Menampilkan postingan dengan label Rumah adat

Rumah Adat yang ada di Propinsi Sumatera Selatan

Gambar
Warisan budaya yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, memang sangat banyak dan beragam. Salah satu warisan budaya yang tidak boleh dilupakan oleh masing-masing Kabupaten  yang ada di Sumatera Selatan adalah Rumah Adat. Rumah adat merupakan bentuk budaya dan adat istiadat dari setiap kabupaten yang ada di Sumsel, maka dari itu generasi muda saat ini perlu mengetahui dan mengenal bentuk-bentuk dari rumah adat di setiap Kabupaten /Kota. Pada umumnya, rumah adat di Indonesia adalah rumah panggung. Yang kemudian tradisi tersebut masih terus dilakukan pada rumah tinggal yang berada diperkampungan. Dengan bahan yang sederhana yaitu kayu, rumah itu didirikan. Dahulu, Sebagian besar rumah di Sumatera Selatan adalah rumah panggung dan terbuat dari kayu. Kondisi tanah yang basah (rawa) maka desain rumah panggung merupakan suatu pemecahan yang tepat. Atau karena kondisi suhu lingkungan yang panas, bisa jadi desain rumah panggung memberi penghawaan ruang yang baik. Dan biasanya rumah-rumah ...

Mbaru Niang rumah adat di Pulau Flores

Gambar
Benarkah Kekayaan Budaya sebenarnya jauh lebih mahal dibanding dengan kekayaan alam yang telah diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia ? Sudah saatnya kita semua mulai berfikir untuk lebih melihat kekayaan budaya warisan nenek moyang kita selain dari hasil tambang yang cenderung lebih berdampak negatif terhadap alam. Rumah adat Mbaru Niang merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada di pulau Flores, Rumah adat ini berbentuk kerucut bertingkat 5 dengan tinggi kurang lebih 15 m. Upaya konservasi Mbaru Niang telah mendapatkan penghargaan tertinggi kategori konservasi warisan budaya dari UNESCO Asia-Pasifik tahun 2012 dan menjadi salah satu kandidat peraih Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur tahun 2013. Arsitekur, Bahan dan Konstruksi : Bahan Kayu Worok dan bambu Sambungan dengan pasak dan pen serta tali rotan tanpa paku Lantai kesatu disebut lutur digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Lantai kedua berupa loteng atau disebut lobo sebagai tempat menyimpan b...

Konstruksi sambungan tiang rangka joglo bagian atas

Gambar
  Sambungan konstruksi susunan tiang rangka joglo bagian atas berupa sistem cathokan dan sistem purus. Sistem purus merupakan sistem konstruksi knockdown berupa tonjolan dan lubang yang saling terkaitkan / saling mengunci satu sama lain. Sedangkan cara mendirikan tiang pada lantai dapat dilakukan dengan : Sistem purus dengan umpak (ompak / bebatur). Sistem ceblokan tanpa umpak. Sistem sambungan tiang / saka pada umpak pada dasarnya juga berupa sistem purus (sistem yang sama seperti yang digunakan pada sambungan ander dan sunduk). Kata ‘purus’ secara harafiah berarti alat kelamin pria. Purus dipandang sebagai lambang laki-laki / pria, sementara umpak-nya dipandang sebagai lambang wanita. Jadi konstruksi purus ini mengandung makna serupa seperti metafora lingga-yoni (Tjahjono 1989 : 122). Sistem konstruksi purus ini memudahkan ketika bangunan akan dibongkar untuk dipindahkan. Dalam tradisi Jawa memang dikenal istilah ‘bedhol-omah’ yaitu membongkar rumah untuk kemudian dipindahkan ...

Simbol ornamen tradisional rumah adat Jawa tengah

Gambar
Dalam sebuah bangunan Jawa biasanya dapat dijumpai banyak kayu yang diukir. Ornamen ukir ini sarat mengandung makna simbolis. Ornamen ini bermacam ragamnya, misalnya gunungan, tlacapan, ayam jago, ular naga, banyu-tetes,banaspati dan sebagainya. Bentuk dan makna ornamen yang akan dibahas disini dibatasi hanya pada beberapa ornamen yang umum dipakai. Gunungan (Kayon / kekayon) Gunungan adalah simbol dari jagad raya. Puncaknya adalah lambang keagungan dan keesaan. Bentuk simbol ini memang menyerupai gunung (seperti yang sering dipakai dalam wayang kulit). Dalam prakteknya, orang-orang Jawa memasang motif gunungan di rumah mereka sebagi pengharapan akan adanya ketenteraman dan lindungan Tuhan dalam rumah tersebut. Lung-lungan Sesuai dengan arti harafiah kata “lung” sendiri yang berarti batang tumbuhan yang masih muda, simbol ini berupa tangkai, buah, bunga dan daun yang distilir. Jenis tumbuhan yang sering digunakan adalah tumbuhan teratai, kluwih, melati, beringin, buah ...

Mengenal Tata ruang rumah adat jawa tengah

Gambar
Susunan ruang dalam bangunan tradisional Jawa pada prinsipnya terdiri dari beberapa bagian ruang yaitu : Pendapa , difungsikan sebagai tempat melakukan aktivitas yang sifatnya formal (pertemuan, upacara, pagelaran seni dan sebagainya). Meskipun terletak di bagian depan, pendapa bukan merupakan ruang penerima yang mengantar orang sebelum memasuki rumah. Jalur akses masuk ke rumah yang sering terjadi adalah tidak dari depan melalui pendapa, melainkan justru memutar melalui bagian samping rumah Pringgitan , lorong penghubung (connection hall) antara pendapa dengan omah njero. Bagian pringgitan ini sering difungsikan sebagai tempat pertunjukan wayang kulit / kesenian / kegiatan publik. Emperan adalah teras depan dari bagian omah-njero. Teras depan yang biasanya lebarnya sekitar 2 meter ini merupakan tempat melakukan kegiatan umum yang sifatnya nonformal Omah njero , kadang disebut juga sebagai omah-mburi, dalem ageng atau omah. Kata omah dalam masyarakat Jawa j...

Rumah Adat Sasak lombok NTB

Gambar
Salah satu bentuk dari bukti kebudayaan Sasak adalah bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah bukan sekadar tempat hunian yang multifungsi, melainkan juga punya nilai estetika dan pesan-pesan filosofi bagi penghuninya, baik arsitektur maupun tata ruangnya. Rumah adat Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5 - 2 m. Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dindingnya dari anyaman bambu, hanya mempunyai satu berukuran kecil dan tidak ada jendelanya. Ruangannya (rong) dibagi menjadi inan bale (ruang induk) yang meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya jenazah sebelum dimakamkan. Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur, dan sempare (tempat menyimpan makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2 meter persegi atau bisa empat persegi panjang. Selain itu ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masuk deng...

Rumah tradisional Honai di Wamena Papua

Gambar
Honai adalah rumah adat masyarakat pegunungan tengah Papua. Bentuk dan ukuran dari setiap rumah Honai itu terlihat sama. Dari permukaan tanah, tinggi rumah Honai mencapai lebih kurang 2 setengah meter.  Bentuk rumah yang dibuat melingkar dan hanya memiliki satu pintu menjadi ciri khas tersendiri dari Honai.  Bangunan rumah ini terbuat dari kayu dan atapnya terbuat dari ilalang yang dirangkai sedemikian rupa hingga tampak bertingkat.         Bentuk Honai yang bulat ini, dirancang untuk menghindari cuaca dingin karena tiupan angin yang kencang. Pada bagian tengah Honai dibuat perapian untuk menghangatkan tubuh di malam hari, sekaligus sebagai tempat untuk memasak/membakar ubi jalar, dalam bahasa Dani disebut "Hipere". Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya d...

Rumah adat Jawa Tengah

Gambar
Rumah adat jawa tengah sangat beragam sekal disini saya akan mencoba memberi ilustrasi secara umum. Ilmu yang mempelajari seni bangunan oleh masyarakat Jawa biasa disebut Ilmu Kalang atau disebut juga Wong Kalang.Yang merupakan bangunan pokok dalam seni bangunan Jawa ada 5 (lima) macam, ialah : Panggang-pe, yaitu bangunan hanya dengan atap sebelah sisi Type dan sub type Panggang Pe : Pokok, Trajumas, Kios, Gedhang, Cere Gancet, Empyak Setangkep, dan Barengan. Kampung, yaitu bangunan dengan atap 2 belah sisi, sebuah bubungan di tengah saja. Type dan sub type Kampung : Pokok, Trajumas, Gedhang Selirang, Sinom, Apitan, Gajah, Gotong Mayit, Cere Gancet, Dara Gepak, Baya Mangap, Pacul Gowang, Srontongan, Klabang Nyander, Jompongan, Semar, dan Lambang Teplok. Limasan, yaitu bangunan dengan atap 4 belah sisi, sebuah bubungan de tengahnya. Type dan sub type Limasan : Enom, Ceblokan, Cere Gancet, Gotong Mayit, Semar, Empyak Setangkep, Bapangan, Klabang Nyander, Trajumas, Lamb...

Rumah Adat Kudus

Gambar
Rumah Adat Kudus merupakan salah satu rumah tradisional yang mencerminkan akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus. Rumah Adat Kudus memiliki atap berbentuk joglo pencu, dengan bangunan yang didominasi seni ukir empat dimensi khas Kota Kudus yang merupakan perpaduan gaya seni ukir dari budaya Hindu, Persia (Islam), Cina, dan Eropa. Rumah ini diperkirakan mulai dibangun pada tahun 1500-an M dengan bahan baku utama (95%) dari kayu jati berkualitas tinggi dengan sistem pemasangan knock-down ( bongkar pasang tanpa paku ) keistimewaan Rumah Adat Kudus tidak hanya terletak pada keindahan arsitekturnya yang didominasi dengan seni ukir kualitas tinggi, tetapi juga pada kelengkapan komponen-komponen pembentuknya yang memiliki makna filosofis berbeda-beda. Pertama bentuk dan motif ukirannya mengikuti pola (binatang sejenis laba-laba berkaki banyak), gajah penunggu, rangkaian bunga melati, motif ular naga, buah nanas (sarang lebah), motif burung, dan lain-lain. Kedua tata ruang rumah adat y...

Rumah Gadang

Gambar
Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau, provinsi Sumatra Barat.   Rumah ini memiliki keunikan bentuk arsitektur yaitu dengan atap yang menyerupai tanduk kerbau dibuat dari bahan ijuk. Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi.   Rumah Gadang pada sayap bangunan sebelah kanan dan kirinya terdapat ruang anjuang (anjung) s ebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat, karena itu rumah Gadang dinamaka n pula sebagai rumah Baanjuang. Anjuang pada keselarasan Bodi-Chaniago tidak memakai tongkat penyangga di bawahnya, sedangkan untuk golongan kesalarasan Koto-Piliang memakai tongkat penyangga.  Hal ini sesuai filosofi yang dianut kedua golongan ini yang berbeda, salah satu golongan menganut prinsip pemerin tahan yang hirarkies menggunakan anjuang yang memakai tongkat penyangga, pada golongan lainnya anjuang seolah-olah mengapung di udara. 

Tongkonan-rumah adat Toraja

Gambar
Tongkonan adalah rumah adat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan kayu.  Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau.  Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur.  Bahkan tongkonan digunakan juga  sebagai tempat untuk menyimpan ma yat.  

Rumah Adat Dulohupa

Gambar
Kekayaan budaya indonesia luar biasa sekali, beragam rumah tradisional merupakan salah satu inspirasi dalam design Rumah Adat Dulohupa merupakan balai musyawarah dari kerabat kerajaan. Terbuat dari papan dengan bentuk atap khas daerah tersebut. Pada bagian balakangnya terdapat anjungan tempat para raja dan kerabat istana beristirahat sambil melihat kegiatan remaja istana bermain sepak raga. Saat ini rumah adat tersebut berada di tanah seluas + 500m² dan dilengkapi dengan taman bunga, bangunan tempat penjualan cenderamata, serta bangunan garasi bendi kerajaan yang bernama talanggeda. Pada masa pemerintahan para raja, rumah adat ini digunakan sebagai ruang pengadilan kerajaan. Bangunan ini terletak di Kelurahan Limba Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo . Selain Rumah adat Dulohupa juga ada Rumah Adat Bandayo Pomboide yang terletak di depan Kantor Bupati Gorontalo. Bantayo artinya 'gedung' atau 'bangunan', sedangkan Pomboide berarti 'tempat bermusyaw...

Gajah Manyusu (rumah Banjar)

Gambar
Indonesia kaya dengan budaya dan Gajah Manyusu adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Pada rumah induk memakai atap perisai buntung dengan tambahan atap sengkuap (Sindang Langit) pada emper depan, sedangkan anjungnya memakai atap sengkuap (Pisang Sasikat) atau dapat pula menggunakan atap perisai. Rumah Gajah Manyusu di Kelurahan Antasan Besar, Banjarm asin Tengah, Banjarmasin. Rumah Gajah Manyusu di Kelurahan Pasayangan Selatan, Martapura. Pamedangan di depan hanya sebelah kanan. Pola umum rumah Gajah Manyusu Rumah Gajah Manyusu di Kelayan Dalam, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin. Ciri-cirinya : Tubuh bangunan induk memakai atap perisai buntung (bahasa Banjar : atap gajah hidung bapicik) yang menutupi serambi yang disebut pamedangan. Pada teras terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap yang disebut atap Sindang Langit. Empat pilar penyangga emper depan (karbil) pada teras dapa...

Berita terbaru